
5 Kesalahan SEM Akibat Abaikan Search Intent & Solusinya
- M Rifan Nur Rizki Ardiansyah
- April 4, 2025
Dalam dunia digital marketing yang semakin kompetitif, menjalankan SEM (Search Engine Marketing) tanpa memahami search intent adalah seperti memancing di kolam kosong. Anda mungkin mengeluarkan banyak anggaran iklan, tetapi hasilnya jauh dari kata maksimal.
Artikel ini akan membahas 5 kesalahan umum dalam SEM yang terjadi karena mengabaikan search intent, serta solusi praktis untuk mengoptimalkannya. Jika Anda sedang mengelola kampanye iklan Google Ads atau platform serupa, pastikan Anda tidak melewatkan poin penting ini.
Banyak pengiklan memilih kata kunci hanya berdasarkan volume pencarian tinggi. Padahal, tidak semua pencarian memiliki maksud yang sama. Contohnya, kata kunci “digital marketing” bisa digunakan oleh mahasiswa yang mencari teori, bukan oleh bisnis yang ingin menggunakan jasa Anda.
Pahami terlebih dahulu jenis intent di balik kata kunci: apakah itu informational, navigational, atau transactional. Untuk kampanye SEM yang bertujuan konversi, fokuslah pada kata kunci dengan intent transaksional atau komersial.
Contoh:
Gantilah “belajar SEO” dengan “jasa SEO profesional Jakarta”.
Iklan yang dibuat tidak menjawab kebutuhan user atau malah terlalu umum. Akibatnya, CTR rendah dan skor kualitas menurun.
Buat konten iklan yang spesifik dan personal. Masukkan nilai unik yang membedakan bisnis Anda dari kompetitor. Gunakan call-to-action (CTA) yang jelas dan sesuai dengan search intent.
Contoh CTA:
“Dapatkan audit website gratis hari ini!” untuk pencarian seperti “harga jasa SEO”.
Setelah klik iklan, pengguna diarahkan ke homepage atau halaman umum yang tidak sesuai dengan penawaran dalam iklan.
Selaraskan isi iklan dan landing page. Jika iklan menawarkan diskon pembuatan website, maka landing page harus menampilkan informasi promo tersebut secara langsung. Ini penting untuk menjaga experience dan relevansi, serta meningkatkan konversi.
Tanpa negative keyword, iklan bisa muncul pada pencarian yang tidak relevan. Misalnya, iklan “jasa buat website” bisa muncul saat orang mencari “cara buat website sendiri gratis”.
Selalu gunakan kata kunci negatif untuk menyaring trafik yang tidak berkualitas. Rutin analisis Search Term Report di Google Ads untuk menemukan keyword yang perlu diblokir.
Mengandalkan data awal kampanye tanpa evaluasi lanjutan bisa membuat biaya terus membengkak tanpa hasil yang memuaskan.
Lakukan A/B testing, pantau CTR, konversi, dan Quality Score. Uji beberapa variasi iklan, landing page, hingga jenis kata kunci. Evaluasi mingguan adalah kunci optimasi SEM berkelanjutan.
SEM bukan sekadar pasang iklan dan tunggu hasil. Kesuksesan kampanye sangat bergantung pada seberapa baik Anda memahami search intent audiens. Dengan menghindari lima kesalahan di atas dan menerapkan solusinya, Anda dapat meningkatkan performa iklan dan menghemat anggaran secara signifikan.
Hubungi tim Gleamore untuk konsultasi gratis!
Kami siap membantu Anda membuat strategi SEM yang sesuai dengan search intent dan mendatangkan konversi nyata untuk bisnis Anda.