
Digital Marketing Gagal Total? Bisa Jadi Bukan Strateginya, Tapi Ekspektasimu
- Rinto Vigo Matheus Hardianto
- July 3, 2025
Banyak pemilik bisnis yang merasa kecewa setelah menjalankan digital marketing.
“Sudah pasang iklan.”
“Sudah rutin posting.”
“Sudah bikin konten edukasi.”
Tapi… hasilnya jauh dari ekspektasi.
Apakah digital marketing-nya gagal?
Belum tentu.
Bisa jadi, yang keliru bukanlah strateginya, melainkan ekspektasi yang tidak realistis sejak awal.
Artikel ini akan mengulas bagaimana ekspektasi yang keliru bisa menggagalkan strategi digital marketing, serta bagaimana menyusun ekspektasi yang lebih sehat agar hasil kampanye digital benar-benar terasa.
Kesalahan paling umum dalam digital marketing adalah menganggapnya seperti tombol ajaib.
Begitu iklan tayang, penjualan harus langsung masuk.
Padahal kenyataannya:
Audiens butuh waktu untuk percaya
Platform butuh waktu untuk belajar (optimasi iklan)
Proses marketing butuh waktu untuk mengedukasi
✅ Digital marketing adalah proses jangka menengah hingga panjang, bukan sulap instan.
Digital marketing bukan cuma soal menjual.
Ia mencakup:
Brand awareness
Edukasi pasar
Membangun komunitas & kepercayaan
Mengubah perhatian jadi niat beli
✅ Jika kamu hanya mengukur hasil dari penjualan saja, maka kamu mengabaikan peran penting digital marketing dalam membangun fondasi bisnis.
Faktanya:
Banyak akun dengan puluhan ribu followers tapi omzet stagnan
Sebaliknya, ada akun dengan ratusan follower tapi konversinya tinggi
✅ Followers bukan indikator utama kesuksesan, yang penting adalah engagement dan kualitas audiens.
Baca juga artikel kami lainnya tentang: Apakah SEO Masih Relevan di Era AI? Ini Jawabannya
Konten viral belum tentu relevan. Apalagi kalau tidak ada funnel lanjutan yang mengarahkan audiens ke aksi nyata (seperti membeli, mendaftar, atau follow-up).
✅ Yang lebih penting dari viral adalah strategi konversi dan retensi.
Pasang iklan bukan jaminan dapat hasil. Tanpa:
Targeting yang tepat
Landing page yang meyakinkan
Penawaran yang jelas
Iklanmu hanya jadi pengeluaran yang lewat begitu saja.
✅ Iklan = bahan bakar. Tapi mesin marketing dan arah tujuannya tetap harus jelas dulu.
Tentukan:
Di mana posisi audiens saat ini?
Apa yang perlu mereka ketahui sebelum membeli?
Berapa lama siklus pembelian normalnya?
✅ Ini akan membantumu mengukur hasil sesuai dengan tahap funnel, bukan hanya akhir (penjualan).
Alih-alih hanya “meningkatkan penjualan”, fokuslah pada:
Meningkatkan traffic website
Meningkatkan jumlah leads
Meningkatkan view produk
Meningkatkan daftar email/subscriber
✅ Ini mempermudah evaluasi dan menghindari kecewa karena harapan yang tidak terukur.
Digital marketing bukan gagal. Tapi seringkali, ekspektasinya yang tidak sesuai kenyataan.
Kamu tidak bisa menanam hari ini dan berharap panen sore nanti.
Yang bisa kamu lakukan adalah menyusun strategi, eksekusi konsisten, dan mengukur hasil dengan tujuan yang jelas.
Hindari ekspektasi instan. Ganti dengan komitmen jangka panjang. Maka digital marketing-mu akan mulai terasa dampaknya.
Hubungi tim Gleamore untuk audit digital dan diskusi strategi yang realistis, relevan, dan berkelanjutan.